Gajian Saya Lebih dari Satu Kali !

Selasa, 10 Maret 2015

Suksesnya Orang-Orang Sukses ala Oriflame dBCN

Pernah dengar nama Nadia Meutia dan Dini Shanti? Pernah baca biografi mereka? Pernah ikutan seminar dan training mereka? Kalau belum yuk kenalan dulu. Karena tanpa kenalan mana kita tahu mereka ini siapa. Dini shanti dan Nadia Meutia merupakan founder dBCN yang sudah berbaik hati memberikan semua kemudahan bagi anggota-anggotanya dengan fasilitas dBC Network. Selama ini, jualan kan lebih banyak ke arah konvensional, dagangin di toko atau ke rumah-rumah. Tapi, kedua orang hebat ini sudah menemukan cara ampuh dalam memudahkan kita (yang pengen banget bisnis dengan cara mudah) berjualan. Tentu saja ga 100 % memudahkan, karena tetep sisanya adalah kerja  keras kita dalam mewujudkannya.

Disini saya suguhkan beberapa kisah yang saya comot (asli copas) dari blognya kisahsuksesoriflame.blogspot.com 

Mimpi Saya dan d'BC Network by Dini Shanti (Founder & Sapphire Director)

Berbagai bisnis internet sudah saya coba...
mulai dari adsense, jualan link, affiliate marketing, clickbank, bikin produk, ini, itu, kayaknya sih dah semua ya mulai dari yang puluhan ribu rupiah sampai dollar2 an hehe

Tapi...
hik terharu...
baru di bisnis ini, di d'BC Network dan Oriflame
saya berhasil membantu banyak orang untuk menggapai impian mereka

Mbak Erna yang nyusul temen2 lain dan resign bulan lalu
Mbak Yenny yang beli rumah
Dik Dina yang beli mobil
dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu...

Buat saya sendiri...
Dari bisnis2 yang lain sudah cukup menyenangkan hasilnya .. untuk saya pribadi...
Maka sejak tahun 2009, mimpi saya adalah: membantu lebih banyak lagi orang2 untuk menggapai impian mereka...

Bukan hanya jaringan saya, tapi d'BC Network secara keseluruhan...
ini juga kenapa akhirnya saya keluar dari 'comfort zone' saya...

Yang tadinya tiap hari di rumah dasteran.. sekarang udah mulai sering datang ke sana ke sini ketemu temen2 yang mau mendengar cerita saya...
Saya ingin membagi ilmu saya agar lebih banyak lagi teman2 bisa menggapai impiannya...

Jadi ya temen2, jangan lupa laporan ya kalau ada impian nya yang tercapai bersama d'BC Network :)

Hari ini saya di recognisi Sapphire Director
cash award 28 juta... slurrpp emang hihi
tapi yang bikin terharu adalah ketika melihat teman2 lain naik panggung dan mendapatkan cash award...

Terima kasih banyak buat Nadia... my lovely partner...
Yang sudah dengan sabar merayu saya untuk turun gunung dan membagi ilmu :D
Yang sudah hand in hand, heart to heart, membimbing d'BC Network...

Terima kasih banyak buat firstline2 dan jaringannya...
Mimi, my lovely cousin, VA, best friend, what can I do without you?
Dhea, hu hu hu, you made me cry... thanks for remembering.. history maker ? hu hu thank youuu
mbak Yen, ma kasih banyak buat sharing2 nya selama ini...
Dina B, ah eloooo kenapa pake nangis tadiiii??? hu hu we did it yaaa...
Dina T, my beautiful sister, ma kasih buat design2 kerennya....
Kris, ini dia nih, yang awalnya penuh negatif, tapi sekarang malah kebalik, dia yang nyetrumin energi positif ke gue ampir tiap hari... you go Kris!

Ma kasih buat Sharah, ketum d'BC Network dan semua pengurus d'BC Network atas kerja samanya membantu banyak orang di bisnis ini...

Ma kasih buat semua jaringan saya yang hebat2, buat cross line yang ga pelit sharing ilmu, buat d'BC Network yang dahsyat banget... terima kasih buat kuenyaaaaa... dan tentunya buat Oriflame for this wonderfull opportunity...

Ga lupa juga terima kasih buat Gita, Richard, mas Iwan yang siap direcokin dan menerima cemberutan2 ku hihi

Ma kasih buat para nanny 911 yang siap di panggil untuk jagain adik2nya: Cocobi, Laras, Wilem, Nada

Last but not least...
Terima kasih buat my Wahyu and Raissa.. ma kasihhhhh banget udah ngertiin kalau ibunya sekarang mulai sering pergi2 hihi...

btw, Raissa yang beberapa bulan lalu nangis karena ga sempet ikut naik panggung, she's a bigger girl now, merasa ga perlu ikut naik panggung, tapi nangisnya tetep hihi... terharu ngeliat ibu nya katanya hu hu hu love you love you love you....

Buruan 16 tahun ya nak, jadi ilmu2 yang kemaren ibu ajarin bisa segera di praktekkan :)

Sabtu, 07 Maret 2015

Antologi ke 2: FACEBOKISME

Heyaa...ini tampilan antologi keduaku. Sebelumnya sudah pernah saya posting nih tentang lolosnya saya dalam penulisan antologi ini. Tapi baru sekarang saya sempat upload bentuk bukunya.

Buku Facebokisme ini berisi tentang beragam tulisan para penghuni facebook di notesnya. Banyak kan notes-notes yang bertebaran di facebook tapi belum sempat terbaca semua. Oleh karena itu, Ilmi Publisher, selaku pihak penyelenggara antologi buku ini menyelenggarakan event penulisan antologi buat para penghuni facebook. Berhubung saya mempunyai beberapa notes facebook, saya pun ikutan. Alhasil, dari sekian banyak orang yang ikut yang pastinya banyak banget yang punya cerita menarik, saya pun terpilih masuk ke dalam 30 besar. Dan ketiga puluh orang ini pun berhak tulisannya untuk dibukukan.

Well...alhamdulillah :)

Antologi Pertamaku: Colorful Of Love



Alhamdulillah antologi Cerpen "Colorful Of Love". Kumpulan cerpen berkisah lika liku cinta. Kisah yang sangat menyentuh yang bisa membuat kita berderai air mata, juga kisah yang membuat kita menanggung iri karena keromatisannya. Namun lebih dari itu, terdapat juga cerpen yang penuh hikmah kehidupan. 

Antologi ini adalah antologi pertamaku. Saat itu saya sedang gemes-gemesnya dikejar waktu, karena proposal skripsi saya sudah mepet sekali. Alhasil, kepala saya pusing minta ampun. Makanya saya mencari pelarian, salah satunya dengan menulis cerpen. Alhamdulillah nasib baik sedang datang, rupanya ada beberapa kawan di facebook juga sedang berniat membuat antologi. Jadi, akhirnya saya dan teman-teman saya ini pun ikutan seleksinya. Yes! Terbit juga. Walau masih jauh dari kata sempurna. Setidaknya ada langkah yang sudah dimulai. Dan yang pasti pusing kepala saya juga hilang.

Tentang Blog dan Penulis

Halo semuanya, perkenalkan dulu ya, saya adalah pemilik blog ini.
Nama saya Mira Febriana, saat ini sedang aktif bekerja di sebuah instansi pemerintah di bidang pelayanan data. Sampai tulisan ini dibuat, saya juga aktif dalam bisnis online yang banyak bentuknya. Namun, tiga bulan terakhir ini saya sedang fokus dalam satu bisnis yang alhamdulillah sudah memberikan banyak manfaat dalam rentang waktu 3 bulan baik dari segi materi maupun perkembangan personal.

Saya yakin, apa yang kita tabur maka itulah yang kita tuai. Karena itulah, isi dari blog ini saya harap mampu memberikan manfaat, hikmah dan informasi yang juga mampu membuat orang yang membacanya bisa ikut dalam 'estafet kebaikan'. Apalagi kalau estafet itu yang bisa meningkatkan taraf kesejahteraan para pembacanya...aamiin. Selain itu, blog ini adalah salah satu tempat untuk saya bercerita dari sekian banyak kegiatan yang terjadi sehari-hari.

Selamat membaca dan mengambil informasi yang bermanfaat dari blog ini. Silahkan berkomentar dengan santun dan kontak saya bila ada yang perlu ditanyakan.

Salam,

Mira Febriana

-Man Jadda, Wajada-


Sabtu, 07 Februari 2015

Seputar Bisnis Oriflame, halal ga sih?

Saya bingung banget awalnya saat memutuskan gabung di bisnis ini. Selama ini bisnis yang saya jalani selalu berdasarkan prinsip ada barang ada uang. Saya mempunyai online shop kecil-kecilan sih, jadi terbiasa jualan kayak di toko kebanyakan. Jadi, sewaktu mau ikutan bisnis MLM seperti Oriflame ini saya sibuknya minta ampun buat nyari apakah bisnis yang saya jalankan ini aman dan halal baik dari segi produk maupun alur bisnisnya. Jadilah saya searching  sana sini .

Untuk menentukan dan memutuskan apakah bisnis MLM itu haram, ada beberapa kriteria yang bisa dipakai sebagai tolok ukurnya. Tidak bisa begitu saja memukul rata bahwa yang namanya bisnis MLM itu pasti haram, karena sistim tiap perusahaan MLM berbeda-beda. Maka dari itu, suatu perusahaan MLM bisa dilihat haram tidaknya dari kriteria dibawah ini:

1. Riba (Transaksi Keuangan Berbasis Bunga)
==> Oriflame memberikan persentase keuntungan yang jelas kepada semua Consultantnya. Oriflame membagikan keuntungan yang diperoleh perusahaan bukan dari bunga, melainkan dari keuntungan penjualan produk nyata kepada konsumen.

2. Gharar (Kontrak yang tidak Lengkap dan Jelas)
==> Kita sebagai Consultant Oriflame, mendapat kontrak yang jelas bahwa keuntungan dari menjalankan bisnis Oriflame adalah dengan diskon langsung yang diperoleh dari Direct Selling (selisih harga katalog dengan harga Consultant). Juga Oriflame memiliki sistem plan yang jelas dalam sistem MLMnya.

3. Penipuan (Tadlis/Ghisy)
==> Oriflame berdiri di Swedia tahun 1967, dan di Indonesia pada tahun 1986. Oriflame merupakan pelopor MLM di Indonesia pada waktu itu. Dan kalau Oriflame pernah melakukan penipuan, pastinya perusahaan ini udah gulung tikar dari dulu. 22 tahun berada di Indonesia merupakan bukti yang cukup bahwa perusahaan ini adalah bonafid dan terpercaya.
4. Perjudian (Maysir atau Transaksi Spekulatif Tinggi yang tidak terkait dengan Produktifitas Riil)
==> Kalo masalah perjudian ini, kayaknya jauh banget ya dari Oriflame. Apalagi transaksi spekulatif yang gak ada produk riil/nyatanya. Di bisnis Oriflame, semuanya jelas, ada produk nyatanya, dan keuntungan didapat oleh Consultant yang BEKERJA, bukan hanya ongkang ongkang kaki aja. Jadi, gak ada tuh unsur spekulasi dan judi di bisnis ini.

5. Kedhaliman dan Eksploitatif (Dzulm)
==> biasanya eksploitasi terjadi pada perusahaan yang menerapkan Money Game/skema piramida. Jadi siapa yang duluan masuk dia yang untung dan yang dibawahnya yang pontang-panting. Kalau di Oriflame, justru siapa yang bekerja paling keras dialah yang akan memetik hasil paling banyak. Oriflame menerapkan suatu sistem plan yang mengatur sampai mana omzet suatu grup berpengaruh pada uplinenya, pada saat leader grup tsb mencapai level tertentu, maka putus jugalah pembagian bonus kepada upline diatasnya. Dan untuk jasa sang upline membangun grup tersebut, upline hanya diberikan passive income yang sudah ditentukan persennya. Jadi, gak ada yang namanya eksploitasi atau kezaliman, semuanya adil, transparan dan jelas.
“IFANCA telah mengeluarkan edaran tentang produk MLM halal dan dibenarkan oleh agama. Dalam edarannya IFANCA mengingatkan umat Islam untuk meneliti dahulu kehalalan suatu bisnis MLM sebelum bergabung ataupun menggunakannya yaitu dengan mengkaji aspek:

1. Marketing Plan-nya, apakah ada unssur skema piramida atau tidak. Kalau ada unsur piamida yaitu distributor yang lebih duluan masuk selalu diuntungkan dengan mengurangi hak distributor belakangan sehingga merugikan down line dibawahnya, maka hukumnya haram.

==> Oriflame tidak menggunakan skema piramida, downline yang paling belakangan bergabung bisa saja lebih sukses daripada uplinenya, semua tergantung kepada usaha masing-masing. Seperti contohnya, Cyntia Venika, Consultant no 1 di Asia bukanlah yang pertama menjalankan bisnis Oriflame tapi ternyata dia sekarang bisa berada di peringkat no 1 Asia dan no 6 di Dunia berkat kerja keras dan usahanya sendiri.

2. Apakah perusahaan MLM, memiliki track record positif dan baik ataukah tiba-tiba muncul dan misterius, apalagi yang banyak kontroversinya. ==> Oriflame sudah ada di Indonesia sejak tahun 1986 dan terbukti memiliki reputasi yang baik. Justru di saat krisis dunia spt sekarang ini dimana banyak perusahaan merumahkan karyawannya, Oriflame malah buka kantor cabang baru di kota Manado dan negara Kenya.

3. Apakah produknya mengandung zat-zat haram ataukah tidak, dan apakah produknya memiliki jaminan untuk dikembalikan atau tidak.

==> Oriflame selalu menggunakan saripati alami dalam pembuatan seluruh produknya. Garansi 100% uang kembali (syarat dan ketentuan berlaku). Oriflame mempunyai Skincare Guide dan Beauty Academy , Buku dan training Pengetahuan Produk. Ibarat minum obat dokter, beberapa produk Oriflame kita perlu ikuti aturan pakai sesuai ‘dosis’ jenis dan kebutuhan kulit. Misalkan Body Cream yang seharusnya dipakai di badan, tapi kita pakai di wajah, terus wajah kita jadi jerawatan, garansi menjadi tidak berlaku.
4. Apabila perusahaan lebih menekankan aspek targeting penghimpunan dana dan menganggap bahwa produk tidak penting ataupun hanya sebagai kedok atau kamuflase, apalagi uang pendaftarannya cukup besar nilainya, maka patut dicurigai sebagai arisan berantai (money game) yang menyerupai judi.
==> bergabung di bisnis Oriflame relatif sangat sangat sangat terjangkau dibanding dengan perusahaan MLM lain, dan hanya mendaftar sebagai Consultant tidak akan menjanjikan apa-apa tanpa kerja keras didalamnya.

5. Apakah perusahaan MLM menjanjikan kaya mendadak tanpa bekerja ataukah tidak demikian..
==> Oriflame tidak pernah menjanjikan akan kaya mendadak tanpa bekerja, sebaliknya, tanpa kerja keras dan usaha di bisnis tidaklah akan berhasil.
Tambahan:
Selain kriteria penilaian di atas perlu diperhatikan pula hal-hal berikut*:

1. Transparansi penjualan dan pembagian bonus serta komisi penjualan, disamping pembukuan yang menyangkut perpajakan dan perkembangan networking atau jaringan dan level, melalui laporan otomatis secara periodik.
==> Oriflame selalu membagikan Activity Report yang dikirim ke rumah (atau bisa di print di kantor cabang setiap saat) yang merupakan laporan aktivitas Consultant bersangkutan secara transparan dan jelas, serta sistem pembagian bonusnya pun jelas. Setiap member akan diberitahu bagaimana cara menghitung performa discount, sangat transparan.

2. Penegasan niat dan tujuan bisnis MLM sebagai sarana penjualan langsung produk barang ataupun jasa yang bermanfaat, dan bukan permainan uang (money game).
==> Oriflame sangat jelas produknya, tidak ada iming-iming apapun di bisnis ini. Produk yang dijual Oriflame pun jelas manfaatnya, untuk merias diri dan merawat tubuh. Sudah saya buktikan sendiri sebagai dokter, manfaat dan efek kosmetik Oriflame pada kulit. Di dalam Islam disebutkan, bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman, jadi memakai produk Oriflame dalam rangka merawat diri dan membersihkan tubuh serta merias diri, jelas manfaatnya. Kalaupun kita gak pake produk Oriflame untuk mandi misalnya, ya pasti kita pake sabun merk lain kan? lebih baik, pake produk Oriflame karena pengeluaran kita terhadap kebutuhan mandi, bisa menjadi passive income kita di kemudian hari
3. Meyakinkan kehalalan produk yang menjadi objek transaksi riil (underlying transaction) dan tidak mendorong kepada kehidupan boros, hedonis, dan membahayakan eksistensi produk domestik terutama MLM produk asing.
==> Oriflame seperti disebutkan diatas, memakai bahan-bahan alami yang terjamin kehalalannya Insya Allah. Pemakaian produk Oriflame hanyalah untuk kebutuhan sehari-hari yang tidak akan menimbulkan keborosan atau hedonis. Masalah keborosan atau hedonis, balik lagi ke manusianya sih kalo menurutku. Semua yang berlebihan tentu tidak baik. Dan walaupun Oriflame merupakan MLM asing, tapi sangat membumi, berada di Indonesia selama 22 tahun, membangun kantor-kantor cabang di seluruh Indonesia, dan membuka lapangan kerja bagi ribuan penduduk lokal. Kemasan dan produksi produk yang sampai saat ini diimpor langsung dari luar, memang sudah keputusan Oriflame. Oriflame belum mempunyai rencana untuk membangun pabrik di Indonesia, ini lebih berkaitan kepada image dari produk Oriflame sendiri dan karakteristik konsumen di Indonesia.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa mindset konsumen Indonesia terhadap “produk asing” lebih terapresiasi dibanding produk lokal. Made in Swedia atau Made in Italy lebih terlihat “bonafid” ketimbang Made in Indonesia . Tentu saja bukan berarti Oriflame tidak menghargai produk lokal, hanya saja keputusan ini dipertimbangkan untuk kelangsungan bisnis dari ratusan ribu Consultantnya di Indonesia.
4. Tidak adanya excessive mark up (ghubn fakhisy) atas harga produk yang dijuabelikan di atas covering biaya promosi dan marketing konvensional.
==> seperti bisa dilihat di tiap katalog Oriflame bahwa produk yang ditawarkan sangatlah terjangkau. Untuk masalah mark up ini saya tidak bisa menjawab banyak karena ini merupakan wilayah staff Oriflame untuk menjawabnya. Tapi, bisa dilihat secara logika apakah barang/produk yang dijual sesuai dengan harganya atau tidak. Bagi saya, semahal-mahalnya produk Oriflame, tetap murah untuk ukuran barang IMPOR. Bandingkan saja dengan produk sejenis di mall-mall

5. Harga barang dan bonus (komisi) penjualan diketahui secara jelas sejak awal dan dipastikan kebenarannya saat transaksi.
==> Oriflame menerbitkan Consultant Price List untuk setiap bulannya, dan jika seorang Consultant melakukan belanja/order, akan diberikan Invoice yang memuat detil-detil transaksinya secara transparan dan jelas.

6. Tidak adanya eksploitasi pada jenjang manapun antar distributor ataupun antara produsen dan distributor, terutama dalam pembagian bonus yang merupakan cerminan hasil usaha masing-masing anggota.”
==> Sudah disebutkan diatas kalau di bisnis Oriflame tidak ada eksploitasi, tiap-tiap Consultant memiliki peluang yang SAMA untuk berkembang dan menjadi sukses. Semua tergantung dari usaha dan kerja keras dari Consultant yang bersangkutan.

Semua pencarian ini memang harus saya lakukan karena apapun yang nantinya saya makan akan menjadi daging dalam tubuh saya. Tentunya rizki akan datang dari arah manapun selama kita berusaha, tapi untuk mencari rizki itu harus juga berhati-hati. Semoga bisnis yang jelas akan diridhoi Allah dan membawa keberkahan. Aamiin.
Sumber :

Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS)

Musim ujian sudah di depan mata. Biasanya waktu saya kuliah dulu, saya sedang sibuk-sibuknya ni mempersiapkan semua bahan untuk ujian. Bukan satu tapi beberapa bahan. Ujian saya sendiri dan ujian anak les yang kebetulan berada di tingkat paling akhir di sekolahnya. Sibuk? Tentu saja. Bahkan saya hampir tak akan bisa melupakan gimana larutnya saya pulang ke kosan setelah pulang kuliah dilanjutkan dengan les privat. Capek? Jangan ditanya. TAPIIIIII....saya sangat puas. Setidaknya semua rasa capek itu akan terbayarkan dengan senyuman orang tua saya sendiri dan senyuman adik privat beserta keluarganya.

Nah, biasanya setiap akan menyambut ujian untuk adik privat saya yang kebetulan di kelas 3 SMA, atau secara kebetulan ketemu dan ngobrol dengan adik-adik yang memang berada di tingkat akhir putih abu, saya pasti sedikit banyak "mamerin" sekolah tinggi yang saat itu sedang saya geluti. Namanya Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS).

Apa sih Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) ?


Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) – semula bernama Akademi Ilmu Statistik (AIS) – merupakan perguruan tinggi kedinasan program D-IV, yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sejak tahun 1958. STIS mengemban visi menjadi lembaga pendidikan tinggi kedinasan yang berfungsi untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang statistika dan komputasi statistik dengan mendidik kader yang memiliki kemampuan akademik/profesional. Dengan demikian lulusan STIS merupakan tenaga yang mampu merencanakan dan melaksanakan penelitian, melakukan analisis di bidang sosial-ekonomi serta merencanakan dan mengembangkan sistem informasi.

Kurikulum dibuat sesuai dengan perkembangan ilmu ekonomi, kependudukan, sosial, dan teknologi informasi. Proses dan metode pembelajaran ditekankan pada pengembangan ketrampilan di bidang statistik dan komputasi statistik. STIS mempunyai dua jurusan: Jurusan Statistika – dengan dua bidang peminatan, yaitu Ekonomi dan Sosial Kependudukan – dan Jurusan Komputasi Statistik. Jurusan Statistika menghasilkan tenaga ahli statistik ekonomi serta tenaga ahli statistik sosial-kependudukan, dan Jurusan Komputasi Statistik menghasilkan tenaga ahli komputasi dan sistem informasi.

Kalau masih penasaran kunjungi aja websitenya di www.stis.ac.id

Lulus dari STIS jadi apa?

Jangan ragu kawan! Sebagai satu-satunya sekolah kedinasan yang dinaungi BPS. Setelah lulus pastinya langsung masuk dan bekerja di bawah naungan lembaga non kementrian ini. Dan yang paling asyik adalah saat kita selesai diwisuda itu secara otomatis kita sudah menyandang gelar SST (Sarjana Sains Terapan) plus pangkat golongan IIIa.

Tapi tunggu dulu, semua yang saya sebutkan di atas tentunya ga bakalan bisa didapat hanya dengan bengong di depan laptop sambil main games. We need to taste a bit pain before gain. Jadi, yang namanya belajar tu wajib dan ga bisa dibantah. Kalaupun kamu punya IQ 180, tapi kalau ga belajar sama saja bohong. Lulus sih mungkin saja. Tapi ibaratnya jenderal di medan perang, harus senantiasa waspada dan atur strategi yang memungkinkan dia memenangkan peperangan itu, sematang apapun pengalaman jenderal tersebut, planning and exercise is a must. 


Yeeee...langsung mata belo kan. Syaratnya gampang. Asalkan jurusan IPA, lulus UN, lulus tes masuk STIS, ga pantang menyerah. Semua itu insyaAllah tercapai.

Tapi PNS itu bla...bla...bla..

Ups...buat yang alergi sama bidang pekerjaan satu ini saya sih cuma bisa angkat tangan aja. Bener sih banyak sekali coreng  morengnya sampai sudah ada yang mencap segala bla bla bla PNS dalam hal yang negatif tentunya secara menyeluruh tanpa tedeng aling-aling. Sebenernya sih itu balik lagi sama pribadi kita masing-masing. Mau jadi insan seperti apa kita? 

Ada sebuah cerita tentang tiga buah botol kaca. Botol pertama diisi madu, botol kedua diisi air putih biasa dan botol ketiga diisi dengan air got. Semuanya sama-sama botol kaca tapi mana yang berharga? Tentu saja botol pertama dan kedua. Sedangkan botol ketiga? selain ga bisa digunakan malah jadi biang penyakit. Nah oknum PNS tuh ibarat botol kaca berisi air got. Kita boleh saja sama-sama bertitel PNS, tapi kan isinya berbeda. Kebermanfaatan kita untuk sekitar pun berbeda. So masbro...kita sendirilah yang menentukan akan menjadi PNS seperti apa nantinya. Lagipula, masuk dengan jalur yang bersih insyaAllah kerjanya juga berkah. Dan yang paling penting selama kuliah kita ga cuma menghabiskan uang orang tua. Kalau bisa malah ga minta sama orang tua. Ya ga? ^____^

Jadi Kapan sih Jadwal Tesnya?




Jadi, tunggu apa lagi adik-adik semua. Yuk persiapkan diri dan ikut tesnya kali aja rezekinya di sini :)

Yang Digaji, Yang dikritik, Yang Ikhlas

Beberapa minggu belakangan ini ada obrolan hangat dan seru setiap saya dan teman-teman berkumpul di sabtu sore. Dimana kami biasa bertatap muka setiap minggunya. Topiknya sih ngalor ngidul dan salah satu yang dibahas mengenai aturan ASN (Aparatur Sipil Negara). Kawan saya ini bercerita mengenai wacana penghapusan salah satu tunjangan pegawai negeri yang disayangkan oleh dirinya. Hm....saya sebagai pendengar yang baik (as always...) mencoba menghubungkan dan memilah informasi tersebut. Tentu saja info tersebut belum pasti kebenarannya karena saya sendiri belum membaca isi UU nya. Tapi karena seringkali ada yang nyerempet ini, jadi kepikiran juga sih. Secara saya juga salah satu dari yang kemungkinan besar bakal kena aturan tersebut.

Berkali-kali kawan saya ini menyayangkan aksi yang mungkin nanti terjadi. Nah, karena level saya ini masih bau kencur di ranah kepegawaian dan dalam kondisi sekarang nampaknya aturan tersebut ga terlalu berdampak sama kehidupan saya, jadi saya cuma bisa manggut-manggut galau. Kok galau? Kenapa tidak. Karena saya lebih mengkhawatirkan sebab musabab keluarnya aturan tersebut. Selama ini yang disebut abdi negara kan banyak yang tercoreng moreng karena segelintir (atau mungkin banyak?) oknum. Mungkinkah aturan ini muncul karena ketidakbaikan citra yang ditampilkan oleh para abdi negara ini? Pemalas, penggeretan, ga disiplin, dsb.

Padahal kalau ditilik lebih dalam, dari sekian puluh ribu pegawai negeri di bumi pertiwi ini, pastilah masih ada para pegawai jujur dan bersih yang tidak berhak mendapatkan klaim buruk tersebut.  Contohnya ga jauh-jauh lah ya. Kawan-kawan bisa lihat di video ini bagaimana kawan kantor saya berjuang menunaikan tugasnya.Saya sendiri? Doakan saja kawan semoga saya dapat mengemban amanah ini dengan sangat baik.



Sabtu, 31 Januari 2015

Oriflame itu apa ya?

" Cari kerjaan yang bisa diwariskan dong, mb"
Itulah salah satu kalimat yang masih hangat dalam pikiran saya saat duduk berdampingan dengan seorang mba -mba di penerbangan Jambi-Jakarta. Awalnya percakapan kami selama terbang hanyalah percakapan standar ala teman sepejalanan. Namun entah kenapa tiba-tiba saja topik kami beralih menjadi topik bisnis. Mulai dari dagang, jualan olshop sampai multilevel marketing. Dari situlah nama Oriflame muncul.

Sebenarnya Oriflame sendiri sudah tidak asing di telinga saya. Sejak kuliah saya sudah sering melihat katalog-katalog oriflame bertebaran di bangku kuliah. Bahkan teman sekosan saya menjadi penjualnya. Namun saat itu saya memang tidak tertarik untuk ikutan dagang karena saya sendiri lebih memilih mengajar di tempat les privat untuk menjadi sampingan saya di sela-sela kesibukan kuliah. Selain itu, saya sendiri bukan seorang pesolek sehingga untuk mengkonsumsi barang kecantikan tersebut tidak menjadi sebuah kebutuhan khusus.

Tapi, ketika perjalanan itulah saya tersentak dengan kalimat kerjaan yang bisa diwariskan. Ya, ternyata memang untuk MLM Oriflame ini bisa kita wariskan ke orang lain jika kita mau atau tidak sanggup lagi dalam menjalankan bisnisnya. Sehingga kita ga perlu gulung tikar. Jadilah saya searching mengenai produk-produknya karena ingin tahu seperti apa sih Oriflame itu. Bahkan sebelum bergabung, saya sendiri sibuk mencari status kehalalan produknya. Dan hasilnya alhamdulillah tidak mengecewakan. Produk Oriflame telah dinyatakan halal. Hal ini saya lihat di salah satu pembahasan blognya http://winners-network.com/artikel-oriflame/semua-tentang-oriflame/sertifikat-halal-oriflame/



Sertifikat Halal Oriflame


Untuk produk-produk yang dipasarkan di negara yang berpenduduk para Muslim, termasuk Indonesia yang mayoritasnya adalah muslim, masalah kehalalan suatu merek produk menjadi hal yang patut dipertimbangkan.
Sehingga untuk produk-produk yang mau dipasarkan di Indonesia, pasti perlu diperiksa oleh badan-badan terkait yang memastikan apakah produk-produk itu layak berada di pasaran, apakah produk-produk itu aman dikonsumsi oleh masyarakat, produk-produk Oriflame tentu tidak luput dari pemeriksaan ini.
Seluruh rangkaian produk kosmetik ekslusif Oriflame telah lulus uji di BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) divisi produk Kosmetik, dengan keluarnya nomor-nomor izin BPOM di setiap produk Oriflame. Bahkan, BPOM telah mengeluarkan izin kehalalan produk-produk Oriflame.
Izin kehalalan produk Oriflame ini disebutkan dalam surat resmi dari Director of Regulatory & Technical Affairs Research & Development Department Oriflame Global dibawah ini :
Review :
Consultant & Pelanggan Oriflame Yang Terhormat,
Saya mengkonfirmasikan bahwa berdasarkan peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.00.05.1.23.3516 tentang “Izin Edar Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, Suplemen Makanan dan Makanan yang Bersumber, Mengandung, dari Bahan Tertentu dan atau Mengandung Alkohol” tertanggal 31 Agustus 2009, semua produk Oriflame yang beredar di market Indonesia sudah memenuhi persyaratan dari peraturan ini.
Kosmetik dengan kandungan alkohol: Setiap produk yang mengandung alkohol denat harus memiliki label indikator % di kemasan luar. Alkohol denat dikenal secara meluas sebagai tatanama internasional untuk denatured alcohol.
Kosmetik dengan kandungan spesifik: Adalah kebijakan Oriflame untuk tidak menggunakan kandungan apapun yang diambil dengan cara menyakiti hewan. Produk-produk Oriflame tidak memiliki kandungan di bawah ini:
a. Babi dan anjing.
b. Kematian hewan, termasuk pembunuhan terhadap hewan yang dilakukan tanpa prosedur islam.
c. Hewan dengan taring gigi.
d. Hewan yang menggunakan cakar.
e. Darah dan plasenta dari hewan.
Marina Bishop
Director of Regulatory & CC
Research & cc.
Beberapa hal penting yang diragukan tentang halalnya Produk Oriflame :
  1. Alkohol. Beberapa produk Oriflame mengandung alkohol, seperti parfum dan tonernya. Alkohol dalam parfum digunakan sebagai pelarut sedangkan dalam toner berfungsi untuk menyegarkan kulit dan antibakteri. Jika dikaitkan dengan keharaman khamr, dengan meragukan kehalalan produk Oriflame karena kandungan alkoholnya, maka sebaiknya kita jelaskan pengertian khamr itu sendiri. Khamr adalah zat yang bersifat memabukkan/menghilangkan akal. Dalam minuman keras, dikenali bahwa zat yang bersifat memabukkan itu adalah etanol/etil alkohol atau yang populer disebut dengan alkohol saja. Sebagaimana yang tercantum dalam surat pernyataan di atas, alkohol yang digunakan dalam seluruh produk Oriflame ini alkohol denat, yaitu alkohol yang telah mengalami proses denaturasi. Denaturasi merupakan proses penambahan pada etanol dengan zat lain untuk menghilangkan sifatnya yang memabukkan, sehingga tidak akan disalahgunakan sebagai minuman, melainkan hanya untuk pemakaian luar saja. Karena sifat memabukkan dari etanol ini telah dihilangkan, maka alkohol denat tidak lagi termasuk dalam golongan khamr. Jadi insya Allah halal untuk dipakai ataupun diperjual belikan. Ada baiknya kita lebih memahami jenis-jenis alkohol yang lain, Seperti cetyl alcohol dan sterol alcohol. Karena secara fisik maupun kimia sifatnya sangat berbeda dengan etanol. Mereka ini sebenarnya termasuk asam lemak dan tidak memabukkan.
  2. Zat yang berasal dari hewan yang diharamkan. Oriflame hanya menggunakan bahan dari hewan berupa telur dalam produknya. Selebihnya, produk-produk Oriflame semuanya menggunakan bahan dari tumbuh-tumbuhan yang alami. Oriflame adalah kosmetika berbahan dasar alami dari Swedia. Beberapa kandungan bahan kosmetik Oriflame di antaranya blueberry, horse chesnut, yarrow, bunga iris, kelapa, birch, cloudberry, apel dan lain sebagainya. Anda bisa membaca selengkapnya di bawah ini berikut produk Oriflame yang memiliki bahan tersebut. Selamat membaca dan semoga bermanfaat untuk Anda.
  3. Mengapa Oriflame tidak mendapatkan label halal dari MUI ? Oriflame tidak bisa mendapatkan sertifikat halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) dikarenakan tidak diproduksi di Indonesia atau tidak ada pabriknya di Indonesia. MUI sendiri sebagai lembaga dari Indonesia hanya mengeluarkan sertifikat halal untuk produk yang diproduksi di Indonesia saja. Sedangkan untuk mengeluarkan sertifikat halal MUI juga harus mengetahui bahan, proses pembuatan, dan lain sebagainya.

Nah, karena sudah ada kejelasan saya pun ga pake ba bi bu lagi. Langsung saya kontak teman SMA yang memang sudah wara wiri di Oriflame sejak lama. Dan sejak saat itu, saya berusaha untuk bisa fight di bisnis ini. InsyaAllah bisa dan aman. Karena sebelum bisa menjual ke orang lain kan kita harus tahu dulu barang tersebut dengan mengkonsumsinya untuk diri sendiri. Dan sampai tulisan ini saya buat, saya sedang mempersiapkan diri untuk klaim hadiah atas kerja keras selama satu minggu terakhir. Sebuah blender tangan Russel Hobbs. Alhamdulillah.

Yang Diberi dan Yang Memotivasi


Pada tau dengan gambar di atas kan? Yup itu semua gantungan kunci alias ganci. Saya sebetulnya bukan penyuka gantungan kunci sih, walaupun itu pernah juga jadi tren saya di sekolah dasar dulu. Satu tas dengan beberapa resleting yang penuh dengan gantungan kunci. Tapi, seiring waktu berjalan ternyata tren ganci ini mungkin saja sudah diganti dengan tren gadget. Haha...secara saya seringkali lihat anak SD sudah lihai pegang tablet atau smartphone. 

Ok. Kembali dengan ganci. Semua yang dipajang di atas itu adalah gantungan kunci oleh-oleh dari saudara dan teman saya yang kebetulan sedang jalan-jalan. Nah, karena belum ditakdirkan untuk bepergian, akhirnya orang-orang yang baik ini memberi saya ganci untuk memotivasi biar saya bisa nyusul mereka dalam berbuat baik (ngasih ganci juga hasil jalan-jalan -red). Karena memang sangat beda loh ternyata kalau cuma cerita jalan-jalan saja tanpa ada yang dibawa. Hiks hiks hiks...apa daya waktu tak terjamah. Saya cuma bisa lihat dari foto kawan dan saudar saya ini di medsos seperti instagram, path dan facebook.  But anyway, saya bersyukur banget karena mereka ga melupakan saya (secara apalah saya ini...hanya pembatas kertas buku loakan hahaha...). Ya, setidaknya ganci-ganci ini adalah bukti motivasi mereka untuk saya agar bisa mengejar mimpi seperti mereka. Aaargh...mari semangat biar bisa ngasih ganci juga ke orang lain. *Setidaknya ini pikiran saya sewaktu diberi ganci. Yup All, hatur nuhun pisan sudah emut sama saya :D

Minggu, 25 Januari 2015

Dorayakiiiiiii

Buat kamu-kamu yang penggemar beratnya doraemon. Pasti ga asing banget sama yang namanya makanan dorayaki. Jujur, sejak dari pertama aku lihat serial kartun dora pas casing badannya masih umur 5 tahunan sampai sekarang (wuaa...undeniable saya selalu suka sama kartun ini). Dorayaki telah menjadi makanan impian saya ^_^. Tambah lagi, ternyata saat kuliah saya pernah tuh dibawain adik tingkat kue si dora ini dan rasanya? AAAAAAAAAAAAAAAAAAA......enyyaaaak banget. Jadi saya bertekad untuk bisa membuat kue yang kata orang Jepang masih masuk dalam wilayahnya wagashi alias snack ringan yang biasa dikonsumsi para nihon-go.

Ok mari kita langsung eksekusi aja resep kue ini ya. Kebetulan setelah melewati beberapa fase kegagalan karena saya ditunjukin resep yang salah, akhirnya berhasil juga nemu resep yang ga mengecewakan. Saya ambil resep ini dari youtube Nutella Recipe

RESEP DORAYAKI ISI COKLAT DAN PISANG




Bahan:
((Pancakes))
2 butir telur
100g tepung terigu
1/2 sendok teh baking powder
50g gula pasir
1 sdm madu
2 sdt air putih biasa
minyak untuk mengoles wajan
((isi))
Tsubu-an (Pasta kacang merah) Kalau di Indonesia bisa beli di Supermarket kalau ada
nutella (coklat hazelnut untuk olesan) dan potongan pisang

Caranya:
((Pancakes))
1. Pecahkan telur di mangkok. Tambah gula dan aduk rata. Tambah madu dan aduk rata.
2. Masukkan tepung dan baking powder bergantian. Campur dengan cepat. *Jangan overmix
3. Lalu tambahkan air hingga lembut. *Jangan overmix
4. Tutup dengan plastic dan masukkan ke dalam kulkas selama 30 menit.
5. Panaskan minyak (sekedar olesan) di atas api kecil. Tuang dua sendok makan adonan pancake nya, masak sampai timbul gelembung di permukaan adonan. Baliklah dengan menggunakan spatula, adan masak sampai warnanya kecoklatan di sisi lainnya.
6. Sementara pancake yang pertama masih panas, tutup dengan plastik agar lembap. Lanjut dengan membuat pancake berikutnya.

((isi))
1. Buatlah sandwich  dengan menangkupkan dua pancake yang diisi tengahnya dengan pasta kacang merah tadi
2. Tekan ujung-ujungnya agar tertutup sempurna
*nutella maupun irisan pisang merupakan kombinasi yang sempurna

Tutup dorayaki agar terjaga kelembapannya


Nah, isinya sih sebenarnya suka -suka kita. Saya aja isinya pakai blueberry kayak foto di atas hehe... Yuk bikin sendiri dorayaki kreasi kita. Lets Chop Chop !

Sabtu, 24 Januari 2015

Setelah lulus UN selanjutnya?

Tentunya pertanyaan ini seringkali hinggap di benak adik-adik yang sedang menempuh bangku sekolah menengah atas. Apalagi dalam triwulan pertama setiap tahunnya, persiapan untuk ujian yang bernama UN (ujian Nasional) seringkali membuat adik-adik ini kalang kabut. Belum lagi selesai kekhawatiran tentang lulus ga nya ujian, muncul lagi pertanyaan baru. Kemana tempat yang tepat untuk melanjutkan sekolah? Kuliah atau kuli-ah alias kerja dulu.

Adik-adik, tahukah kalau kesuksesan itu dimulai dari seberapa rapi kita merencanakan kesuksesan itu sendiri. Begitu juga dengan hal melanjutkan kemana. Kalau ujian nasional saja butuh persiapan yang matang mulai dari les, belajar bareng temen dan belajar tengah malam, maka untuk mempersiapkan jawaban pertanyaan melanjutkan sekolah tadi juga kurang lebih sama. Yuk kita kuis dulu sebentar.

1. Sekarang kamu di Sekolah Menengah atau Kejuruan?
2. Minat apa yang paling besar dalam mata pelajaran sekolahmu?
3. Sudah ada persiapan biaya?
4. Usia saat lulus sekolah nanti berapa tahun? 

Nah loh kok kayak begitu kuisnya?
Ehem...sebetulnya ini yang saya lakukan waktu dulu di bangku sekolah menengah atas. Bertanya pada diri sendiri. Yuk mari kita usut tiap pertanyaan tersebut.

1. Kenapa harus tanya sekolah dimana. Memangnya beda ya?
    Jelas beda. Ketika masuk sekolah menengah atas, maka bekal untuk terjun ke dunia luar masih umum. Skill yang dimiliki pun masih sangat sedikit. Kalaupun ada masih mentah. Contoh: Adakah yang dari sekolah menengah atas dibekali ketrampilan menjahit, merakit mesin, mendesai, mencampur bahan kimia dengan sangat ahli ? Kalau ada, kemungkinan besar ketrampilan tersebut didapatkan dari hasil belajar di luar. Ngeles atau otodidak. Sedangakan di sekolah kejuruan, setidaknya para siswa sudah dijuruskan untuk mendalami sekali ketrampilan dan keahlian yang berkaitan dengan jurusan yang ia ambil. Untuk melangkah ke jenjang selanjutnya (perkuliahan) pun keputusannya akan berbeda. Kalau dari SMA maka ia akan bebas memilih peminatannya masing-masing. Toh dasar untuk memilih masih belum ada, sehingga sah-sah saja jika dari IPA melanjutkan ke jurusan akuntansi. Akan tetapi ini tidak berlaku untuk IPS, karena selama ini IPS tidak diperbolehkan ikut tes SNMPTN dan semacamnya dengan memilih jurusan IPA. Apa sebab? Tentu saja karena mata pelajaran di jurusan IPS pastilah sangat berjauhan jika harus memilih jurusan Kimia, misalnya di tingkat perkuliahan.

2. Minat?
 Semakin tinggi minat pada suatu pelajaran semakin tinggi juga semangat kita untuk mendalami mata pelajaran itu di tingkat perkuliahan. Contoh, saya sangat menyukai biologi maka saya pun bersikeras agar bisa masuk ke jurusan biologi di tes masuk universitas  (walaupun akhirnya saya terdampar di kedinasan hehe...). Tapi tidak menutup kemungkinan juga loh untuk yang tidak menyukai pelajawan tertentu malah masuk ke jurusan yang berkaitan dengan pelajaran tersebut. Contohnya guru fisika SMA saya, pak hien itu ahli banget soal fisika (kelihatan dari keningnya ..hehe peace Pak) padahal waktu di SMA dia benci banget sama yang namanya FI-SI-KA.

3. Biaya
 O ow....ini dia yang sering membuat tengkuk para ortu kita sakit (kecuali buat yang senasib sama Go Jun Pyo di BBF-drama korea) :D. Kadang persiapan sudah optimal, ujian sudah lulus. Eh kita tahu banget kantong ortu kita cekak. Padahal cita-cita pengen jadi dokter. Cita-cita jadi ahli gizi. Haduuh rasanya kok ga tega membebani ortu cuma buat belajar lagi. Maunya tuh bisa segera membantu mereka. Pertarungan batin ini ( halah...) yang mungkin hinggap. Tapi jangan khwatir ada banyak cara untuk dijadikan solusi. Tahukah dik, sekarang ini BEASISWA bertebaran di mana-mana. Asalkan kamu mau tuh blusukan cari info sana sini atau searching di internet. Makanya optimalkan waktu yang ada untuk persiapan dari sekarang. Jangan nongkrong di internet cuma untuk main games online atau update status aja. Yuk tongkrongin situs-situs semacam dikti.go.id, beasiswaku, dll.

Ga cukup itu saja. kalau mau gratisan bisa juga ikut tes sekolah kedinasan. Ga perlu bayar mahal, malah dibayar lagi. Baca Apa Sih Sekolah Ikatan Dinas ?

4. Usia kamu
 Penting banget ni dek. Kalau kamu sudah paham apa yang kamu inginkan dan kamu masih memilih untuk bekerja dulu. Perhatikan usia berapa tahun kamu lulus. kalau sebelumnya pada nge accell (sebutan buat murid-murid yang saking jeniusnya bisa loncat kelas) dan usia lulus kamu masih di bawah usia standar bekerja (18 tahun) maka jangan malah cari jalan cepat untuk merubah usia kamu di ktp (kalo punya....). Karena bekerja lebih awal ada lebih dan kurangnya. Dengan ijazah kamu yang masih hijau begitupun pengalaman kerja kamu yang nihil (kecuali udah mulai jadi entreupreneur sejak kecil), tentu kesiapan dan kesigapan dalam bekerja pun masih kurang. Ingat loh, dunia kerja beda dengan dunia sekolah. Dan sekalinya sudah terjun ke dunia kerja dan mengenal yang namanya UANG. Hm....biasanya otak kita pun mulai malas menerima pelajaran.

Sooooo....renungkan dan putuskan baik-baik langkah apa yang mau diambil. Karena bukan orang lain yang menentukan jalan hidup apa yang mau kamu jalani. Saat semangat sudah mulai runtuh. Ingat! Man Jadda Wa Jada. Barangsiapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil, insyaAllah!

Welcome 2015 ! Welcome New Step !

Alhamdulillah sampai juga di 2015. Apa yang sudah kawan-kawan lakukan? Saya? He he...Yuk mari review bersama karena saya sendiri masih menyisakan ruang kosong yang tak digunakan optimal setahun yang lalu. Tahukah kawan, kalau waktu sekarang berlalu begitu cepat. Baru bangun tidur cuma beberes sebentar eh sudah mau berangkat kerja, baru kerja sebentar eh sudah mau istirahat. Baru mau istirahat eh sudah jam pulang lagi. Waktu bagaikan arus banjir bandang memang. Dan saya masih menjadi salah satu peserta yang keseret arus tersebut. Karena itulah mudah-mudahan apa yang ditulis saat ini menjadi awal baru agar di 2015 segala sesuatu bisa terlaksana dengan baik, agar waktu yang ada termanfaatkan dengan sangat baik. Ingat 5 perkara sebelum 5 perkara. Welcome 2015 !