Gajian Saya Lebih dari Satu Kali !

Sabtu, 07 Februari 2015

Yang Digaji, Yang dikritik, Yang Ikhlas

Beberapa minggu belakangan ini ada obrolan hangat dan seru setiap saya dan teman-teman berkumpul di sabtu sore. Dimana kami biasa bertatap muka setiap minggunya. Topiknya sih ngalor ngidul dan salah satu yang dibahas mengenai aturan ASN (Aparatur Sipil Negara). Kawan saya ini bercerita mengenai wacana penghapusan salah satu tunjangan pegawai negeri yang disayangkan oleh dirinya. Hm....saya sebagai pendengar yang baik (as always...) mencoba menghubungkan dan memilah informasi tersebut. Tentu saja info tersebut belum pasti kebenarannya karena saya sendiri belum membaca isi UU nya. Tapi karena seringkali ada yang nyerempet ini, jadi kepikiran juga sih. Secara saya juga salah satu dari yang kemungkinan besar bakal kena aturan tersebut.

Berkali-kali kawan saya ini menyayangkan aksi yang mungkin nanti terjadi. Nah, karena level saya ini masih bau kencur di ranah kepegawaian dan dalam kondisi sekarang nampaknya aturan tersebut ga terlalu berdampak sama kehidupan saya, jadi saya cuma bisa manggut-manggut galau. Kok galau? Kenapa tidak. Karena saya lebih mengkhawatirkan sebab musabab keluarnya aturan tersebut. Selama ini yang disebut abdi negara kan banyak yang tercoreng moreng karena segelintir (atau mungkin banyak?) oknum. Mungkinkah aturan ini muncul karena ketidakbaikan citra yang ditampilkan oleh para abdi negara ini? Pemalas, penggeretan, ga disiplin, dsb.

Padahal kalau ditilik lebih dalam, dari sekian puluh ribu pegawai negeri di bumi pertiwi ini, pastilah masih ada para pegawai jujur dan bersih yang tidak berhak mendapatkan klaim buruk tersebut.  Contohnya ga jauh-jauh lah ya. Kawan-kawan bisa lihat di video ini bagaimana kawan kantor saya berjuang menunaikan tugasnya.Saya sendiri? Doakan saja kawan semoga saya dapat mengemban amanah ini dengan sangat baik.



Tidak ada komentar: