Gajian Saya Lebih dari Satu Kali !

Sabtu, 04 Agustus 2012

Catatan Subuh di Teras Istiqlal : Adzan Subuh Dua Kali?

Adzan berkumandang dengan syahdunya, membuat mata-mata yang terlelap terbuka satu demi satu. Begitu juga saya. Refleks saya raih handphone yang ada dalam tas. Tapi loh...kok baru jam 03.00 pagi sudah adzan. Dan kenapa juga saya tidur pakai mukena. Sambil mengumpulkan kesadaran sesadar-sadarnya, akhirnya saya ngeh kalo lagi ada di Istiqlal. Kan tadi malam udah niat mau mabit. Ckckck...kadang disorientasi kalau baru bangun.

Yup, sejak  sore hari saya memang sudah niat untuk buka dan lanjut tarawih di mesjid Istiqlal. Sekalian mumpung belum pulang kampong jadi sebisa mungkin untuk bisa hadir dan ikut event yang diadakan selama bulan Ramadhan. Entah di mana saja. Yang penting dapat ilmu agama dengan baik dan benar. Berabe kalau sudah penempatan di daerah nanti. Bisa-bisa saya cuma bisa mengulum penyesalan karena tak sempat bertandang ke majelis-majelis ilmu di tempat besar, salah satunya ya seperti Istiqlal ini. Apalagi para pengisinya orang yang mumpuni semua. Yang hafalan Qur'annya luar bisa.

Acara di Istiqlal selama bulan Ramdhan hampir sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi, ga ada yang namanya rasa bosan. Karena justru itu yang dinanti-nanti. Bulan Ramadhan malah semakin menambah geliat dan gairah para jamaah untuk meramaikan masjid. Karena itu, acara buka bersama yang selalu diadakan di mesjid Istiqlal menjadi momen paling mengasyikkan. Lihat saja kalo lagi buka bareng, jejerannya memanjang berkelok-kelok sampai ke ujung. Para petugas pun senantiasa siap menunjukkan arah "barisan siap berbuka" supaya tetap tertib dan rapih. Ta'jil? Jangan ditanya, sudah pasti gratisan dong. Mesjid besar ini selalu menyediakan ta'jil yang melimpah, baik hasil dari kas sendiri maupun donatur.

Semua kegiatan yang dilakukan secara berjama'ah senantiasa membuat saya bersemangat. Kenapa? Karena kesadaran saya semakin teryakinkan bahwa Islam itu sangat INDAH. Rereongan mulai dari hal yang kecil sampai hal yang besar. Mulai dari buka, shalat, zakat semuanya bertumpu pada satu titik, beribadah pada Allah.

Cuma kadangkala memang kekecewaan dari orang-orang yang apatis terhadap agama terutama Islam, senantiasa membuat gerah. Contoh, Islam tapi kok mulutnya ember, Islam tapi toiletnya bau sih. Mereka salah? Tidak juga kok. Namun kurang tepat mungkin. Seharusnya kan yang dikritisi orangnya, bukan agamanya. Karena segelintir orang yang ga bertanggung jawab terhadap ajaran agama yang diembannya itulah makanya orang-orang apatis itu langsung menohok labelnya. Mari berpikir dewasa teman :)

Ok, back to adzan. Ternyata, yang saya dengar tadi itu bukan adzan subuh. Jadi, di zaman Rasulullah SAW itu selama bulan Ramadhan memang selalu ada dua adzan. Adzan pertama oleh sahabat nabi, Bilal bin Rabbah dengan tujuan membangunkan orang untuk sahur atau melakukan shalat sunnah lainnya. Adzan kedua oleh sahabat nabi lainnya untuk melaksanakan subuh berjamaah. Bedanya, kalau yang pertama diselipi lafadz "assholaatu khoirumminannauum" Shalat itu lebih baik daripada tidur.

Masalahnya, adzan pertama ini ga terlalu mempan. Makanya petugas pada bawa toa juga karena ternyata setelah adzan pertama tadi masih banyak aja tuh yang merajut mimpi sampai ileran hahaha. Kebanyakan ibu-ibu lagi. Pas dibangunkan sama toa, padahal petugasnya sudah lemah lembut banget cara membuat para ibu tadi bangun, eh ibunya bilang " Saya lagi pusing, ngantuk ini" . Yah, i'tikaf ujung-ujungnya cuma memindahkan tempat untuk tidur.

The last but not least, seusai shalat subuh berjama'ah ada ceramah yang juga sangat menarik hati. Salah satu poin yang terngiang-ngiang adalah pentingnya subuh bagi umat Muslim. Karena ternyata bahkan orang-orang sekuler sekalipun, sekarang sudah menyadari betul bagusnya subuh ini. Sudah bukan hal yang tabu lagi kalo orang-orang non Islam di luar sana sangat rajin bangun pagi. Berdasarkan penelitian kan sudah terbukti kalau udara paling bagus itu ada di subuh hari ddan pikiran kita sedang freh untuk mengerjakan sesuatu. Makanya kenapa para pengarang sebagian besar selalu menulis atau mendapat ilhamnya di subuh hari. Sementara umat Islam saat ini? Jawab sendiri aja deh. Masih untung mau shalat subuh.

Padahal salah satu yang ditakuti musuh Islam itu adalah kebangkitan para penganutnya yang diindikasikan dengan ramainya mesjid karena banyaknya orang yang berjama'ah di subuh hari. Karena itu, perlu dibiasakan dari sekarang kebiasaan menyambut subuh itu. Padahal kaum  ibu malah suka membangunkan kaum bapak di Ramadhan ini hanya waktu masakannya sudah siap aja. Setelah iu, shalat subuh sambil ngantuk-ngantuk, tidur lagi. Kapan ya kejadian kondisi yang dirindukan oleh ustadz Yusuf Qardhawi itu, kondisi dimana para jamaah shalat subuh sebanyak atau setidaknya setengah dari jamaah ketika waktu shalat jum'at? Wallahu'alam bishowab.

Tidak ada komentar: